nadsloving
Kamis, 27 Mei 2010
Field Study
Laporan Kegiatan Field Study
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Nadia Kartikasari (21)
Kelas : Akselerasi 1
SMP Labschool Jakarta
I. Pendahuluan
Kegiatan field study dilaksanakan untuk menambah kekompakan yang ada dalam kelas akselerasi. Karena kelas akselerasi selama dua tahun akan terus bersama. Maka dari itu, kita harus mengenal satu sama lain. Bukan sekedar mengetahui namanya, melainkan dekat dalam arti kata membangun dan menjaga kekompakan antar siswa. Tidak hanya kepada beberapa siswa, tetapi kepada seluruh siswa. Kita tidak boleh memilih-milih teman. Maka dari itu, dalam kegiatan ini diadakan permainan dan tugas yang mengharuskan siswa membaur kepada siapa saja. Dan ternyata hal itu terbukti. Semenjak kegiatan field study ini, siswa merasa lebih kompak dan berbaur.
II. Laporan Kegiatan
Hari, Tanggal : Jumat, 7-9 Mei 2010
Tempat : Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat
Peserta : Murid akselerasi tahun pertama dan guru-guru SMP Labschool Jakarta
Tempat tujuan : Pabrik Yakult, Pondok Maos, Balai Desa, Industri Batako, Tempat penggilingan padi.
Isi laporan :
Pada hari Jumat, 7 Mei 2010, seluruh siswa akselerasi 1 datang ke SMP Labschool Jakarta untuk berangkat ke Sukabumi dalam rangka kegiatan Field Study. Saat datang, kami sempat merayakan ulang tahun teman kami, Zaim. Setelah itu kami berkumpul di gedung Badan Pengurus Sekolah untuk melaksanakan acara apel keberangkatan dari Jakarta menuju Sukabumi. Acara tersebut di hadiri oleh murid siswa akselerasi 1, beberapa orang tua murid, beberapa Bapak/Ibu guru, Ketua BPS, Kepala Sekolah dan wakil kepala sekolah. Kami semua disana melaksanakan apel keberangkatan dengan hikmat. Saat apel, disebutkan pula beberapa kegiatan yang akan di lakukan disana. Setelah selesai apel keberangkatan, kami langsung menuju ke bis yang ada di halaman depan Labschool. Saat semua sudah masuk, kamipun memulai perjalanan ke sukabumi.
Selama perjalanan, ada yang bermain psp, mendengarkan lagu, berbagi cerita, dan bercanda tawa. Di tengah perjalanan, kami merasa bosan dengan lagu yang diputar oleh radio di bis. Maka akhirnya kamipun bernyanyi-nyanyi dengan alat musik gitar yang di bawa dari rumah. Kamipun bernyanyi riang sampai beberapa waktu lamanya. Saat perjalanan, kami juga memakan makanan kecil yang kami bawa dari rumah. Anggita, teman saya yang membawa biskuit bayipun ikut membagikannya ke teman-teman bahkan guru-guru. Tak di sangka, guru-guru menyukainya.
Setelah itu, kami sampai di PT Yakult Indonesia Persada. Pertama-tama, saat masuk kami di berikan sebotol yakult. Setelah saling mengenal dengan kakak-kakak di sana, kami di berikan pengetahuan tentang minuman yakult, mulai dari penemu bakteri baik Lactobacillus Casei Shirota Strein yang bernama Dr. Minoru Shirota, distribusi minuman yakult, dan ada juga manfaat-manfaat kita meminum yakult rutin setiap hari seperti yang di anjurkan.
Setelah itu, kami naik ke lantai dua untuk melihat proses pembuatan yakult mulai dari masih berbentuk bakteri hingga menjadi minuman fermentasi yang telah di kemas. Ternyata Yakult dibuat dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain. Dari pengamatan saya, yakult di buat dalam ada enam tahap. Yaitu mulai dari tangki pemmbibitan, kemudian menuju ke tangki fermentasi dan tangki penampungan. Setelah itu kami juga melihat proses pembuatan botol yakult dari bijih plastik. Lalu menuju tempat pengisian. Di sana, kami melihat para pekerja menyortir botol yakult yang rusak dan tidak bisa di konsumsi. Lalu yang terakhir kami melihat tempat pengepakan. Semua peralatan disana serba canggih dan steril.
Seusai melihat proses pembuatan kamipun kembali turun ke bawah dan di berikan waktu untuk sesi tanya jawab dengan kakak-kakak di sana tentang yakult. Dan setelah semua pertanyaan terjawab, kamipun kembali ke bis setelah foto bersama.
Sesampainya di pondok maos, kami langsung masuk dan melihat-lihat ruangan. Kami juga di berikan informasi tentang keberadaan kamar masing-masing kelompok tidur. Setelah melihat kamar, kamipun mengambil koper masing-masing dan menaruhnya di kamar. Lalu orang tua murid pergi. Setelah itu adalah acara bebas. Kami semua bermain ayunan, perosotan, bermain ping-pong, serta bermain billiard. Setelah itu guru-guru memanggil anak lelaki untuk melaksanakan shalat jumat di masjid seberang. Maka anak perempuan semua tinggal di pondok sedang anak laki-laki pergi ke masjid. Kami anak perempuan yang di pondok berkumpul dan menyanyi-nyanyi menggunakan mic sambil bermain gitar. Saat semua anak laki-laki kembali, guru-guru kembali memanggil kami untuk makan siang. Kamipun menuju ruang makan dan menyantap hidangan yang di sajikan.
Setelah selesai makan, tika memanggil saya dan bei untuk mulai mencari bahan tugas. Akhirnya kami sekelompok mulai mencari bahan di sekitar halaman pondok maos. Kelompok kami beranggotakan saya, tika, bei, evan, dini dan zaim. Disana, kami memulai mencari bahan untuk tugas biologi. Kami bertugas menjelaskan tentang tumuhan paku dan lumut. Kemudian kamipun mencari tumbuhan tersebut sambil mengambil foto dari setiap tumbuhan lumut dan paku yang kami dapat.
Setelah mengambil beberapa foto dan sampel tumbuhan yang kami kira sudah cukup untuk menjadi bahan presentasi, kamipun kembali ke kamar untuk mengambil laptop dan internet serta peralatan mading. Kemudian kami mulai membuat presentasi dan madding di saung belakang pondok. Saung itu sangat luas. Kamipun memulai kerja kami masing-masing. Ada yang sambil mendengarkan musik, sambil melihat guru-guru memancing, dan sambil berbaring. Karena hari itu bahan yang dapat terkumpul hanya untuk pelajaran biologi, maka kamipun hanya mendapatkan sebagian kecil dari keseluruhan tugas.
Kami menjelaskan tentang ciri-ciri tumbuhan paku dan lumut serta menjelaskan tentang lumut dan paku yang kami dapat. Jenis paku yang kami dapat yaitu Asplenium Nidus dan Pteridoftit.
Adzan ashar terdengar dan guru-guru memanggil. Anak laki-laki semua ke mushola untuk melaksanakan shalat ashar, sedang anak perempuan tetap melanjutkan pekerjaan. Kami anak perempuan, terus melanjutkan pekerjaan agar cepat selesai. Hingga akhirnya kami semua di panggil untuk kegiatan games dari kakak-kakak dari UNJ atau Universitas Negeri Jakarta.
Kami di ajak pergi ke lapangan terbuka yang ada di pondok maos. Disana kami pertama di berikan nomor urutan dan memperkenalkan nama masing-masing. Kemudian kami dibagi dua kelompok dengan cara ketua kelompok memilih anggotanya bebas secara bergantian. Setelah menjadi dua kelompok, kami membuat nama serta yel-yel kelompok. Nama kelompok saya adalah “Bokong Goreng” dan kelompok yang lain bernama “Kuli Cinta”. Setelah menampilkan yel-yel, kami di berikan beberapa tugas dengan masing-masing poin dan jumlah pemain. Kelompok yang menang adalah kelompok yang berhasil mendapatkan 1000 poin atau lebih. Kamipun mulai mengumpulkan poin satu persatu. Ada permainan logika, pagar listrik, dan masih banyak lagi. Tak lupa, ada permainan membuat puisi tentang Labschool dan membacakan di depan semua orang dengan suara keras. Saya mengikuti permainan itu dan memberikan poin yang pertama untuk kelompok kami.
Hingga akhirnya tinggal permainan Juggling Ball yang menggunakan seluruh anggota yang sekaligus dapat menyempurnakan poin kami. Permainan itu sangat membutuhkan kekompakan. Permainan yang paling disukai oleh seluruh anggota itupun di mulai. Peraturannya kami harus bisa mengoper 3 bola ke teman di sebelah kiri kita menggunakan tangan kiri dan tidak boleh mendapat warna bola yang sama. Kami berhasil satu kali mengoper bola tanpa jatuh. Kami sangat senang. Kami terus mencoba sampai lupa waktu. Mungkin karena kerja keras kelompok kami, maka kami di berikan keringanan sehingga tinggal satu kali lemparan lagi. Jadi tugas kami tinggal satu kali lagi mengoper bola. Kami sangat senang dengan permainan itu sampai kami malas untuk kembali ke pondok. Menurut kami, permainan itu sangatlah seru, lebih seru di bandingkan kembali ke kamar untuk mandi. Ternyata, hal tu tidak mudah sehingga permainan di sudahkan. Kemudian kami mandi dan melaksanakan shalat maghrib jama’ taqdim qashar dengan isya berjamaah. Setelah shalat berjamaah, kami pergi ke ruang makan dan menyantap hidangan makan malam yang telah tersedia.
Selesai makan malam, kami berkumpul kembali, namun kali ini di lantai 2. Di sana ternyata sudah ada kakak-kakak dari UNJ yang tadi sore memberikan kami games. Disana kami di berikan tugas dengan judul “Proyek Ayam Bakar”. Disana terdapat kalimat-kalimat yang harus kami hafalkan dan dibuat seperti puisi, cerita, nyanyian, dan lain-lain. Kelompok kami membuat proyek ayam bakar tersebut sebagai nyanyian dan gerakan yang mudah di hafal namun rapih. Dalam menjalankan tugas tersebut, saya menemui masalah. Namun untungnya saya masih bisa menenangkan semua. Setelah beberapa kali latihan, kamipun suit untuk menentukan kelompok mana yang lebih dahulu tampil. Setelah 3x suit, akhirnya kelompok kuli cinta yang pertama tampil. Mereka menampilkan dengan cara bercerita. Setelah itu kamipun tampil dan permainan selesai. Setelah itu kami perwakilan dimintai kesan dan pesan selama games diadakan. Sayapun ikut maju sebagai perwakilan. Kemudian kami mendapat hadiah sesuai juara satu dan dua, ternyata kelompok saya juara satu. Kami senang walau kami tidak mementingkan menang atau kalah. Setelah selesai, kamipun turun ke bawah sebagai acara bebas. Ada yang bercerita, bermain ping pong dan billiard. Saya sendiri bermain kartu serta berbagi cerita dengan beberapa teman saya. Malam itu hari terasa sangat indah, sampai kami tidak merasa mengantuk. Namun karena lama-lama kami bosan, akhirnya kamipun tidur di kamar masing-masing dengan perasaan gembira.
Hari ini pada tanggal 8 Mei 2010, kamipun bangun pagi yang bahkan lebih pagi daripada guru-guru kami. Saat saya bangun, di luar kamar ternyata sudah banyak anak laki-laki bermain. Kemudian melaksanakan shalat tahajud dan subuh berjamaah dan langsung sarapan. Setelah sarapan, kami bergantian mandi dan siap-siap untuk pergi ke balai desa, industri batako, serta tempat penggilingan padi. Kamipun berkumpul di halaman depan dan berangkat menuju balai desa dengan berjalan kaki.
Saat sampai, kami langsung memasuki sebuah ruangan. Disana ada sekertaris desa, Bapak Junaidi dan jajarannya. Dengan pengenalan singkat dan beberapa informasi mengenai Desa Pasawahan, kami di berikan waktu untuk tanya jawab. Kami membagi tugas untuk bertanya-tanya segala sesuatu yang bisa di dapatkan di balai desa. Kami bertanya-tanya dengan bahasa kami sendiri yang sesuai dengan pertanyaan di LKS atau Lembar Kerja Siswa yang kami dapat untuk bahan membuat presentasi dan mading. Disana kami mendapatkan informasi tentang pelajaran kewarganegaraan, agama dan geografi. Di sana kami bisa bertanya sepuasnya dengan jawaban yang memuaskan pula. Setelah semua kelompok mendapatkan informasi yang dibutuhkan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju industri batako yang ternyata cukup jauh dan membuat kami lelah karena jalanan yang menanjak.
Saat sampai di tempat tujuan, dua kelompok yang bertugas di industri inipun langsung bertanya-tanya untuk mendapatkan informasi tentang ekonomi, sedang untuk kelompok saya juga mendapatkan informasi untuk pelajaran agama yaitu menanyakan pendapatnya tentang gotong royong dan kemanan di daerah ini. Disana kami menanyakan apa saja alat yang di butuhkan untuk membuat sebuah batako, berapa penghasilan mereka dalam satu hari, dan masih banyak lagi. Di sana kami bertanya kepada dua orang, yaitu pekerja yang ada di sana. Yang satu bernama Bapak Udin dan yang lainnya bernama Bapak Ndi. Pendapat mereka mengenai gotong royong dan keamanan ternyata sama, yaitu gotong royong di daerah sana masih sangat kuat. Dan keamanan di sana bisa di bilang sangat aman.
Setelah selesai bertanya-tanya di sana, kamipun kembali berjalan menuju industri batako yang lain untuk penelitian kelompok yang lain. Industri di sana lebih luas di banding yang sebelumnya. Setelah itu kami kembali berjalan ke tempat penggilingan padi untuk satu kelompok yang tersisa. Setelah semua kelompok mendapatkan informasi yang cukup untuk semua mata pelajaran, kamipun kembali ke pondok dan menuju ke ruang makan karena telah di sediakan es kelapa muda setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh tersebut. Selesai meminum es kelapa muda, kami semua berbagi tugas untuk melanjutkan kegiatan membuat presentasi dan mading.
Kelompok saya melanjutkan pekerjaan kemarin yang masih ada di saung belakang. Kami melanjutkan tugas kami masing-masing. Yang membuat mading di saung, sedangkan yang membuat presentasi di lantai dua. Dan kami berbagi informasi dengan membacakan hasil kerja kami dengan menggunakan mic. Kami yang berada di saung juga mendapat hiburan, yaitu ocehan wira yang sedang berlagak menjadi penyiar radio. Kami bercanda tawa agar tidak merasa bosan dan ternyata cara itu berhasil. Setelah itu, kami di panggil untuk melaksanakan shalat berjamaah di mushola. Setelah kegiatan shalat selesai, maka kami makan siang dan kembali melanjutkan pekerjaan. Pekerjaan mading kelompok saya kebetulan masih ada di saung, sementara hujan sedang turun. Maka kami menunggu hujan reda dan membawa mading dan segala perlengkapannya ke lantai dua dan melanjutkannya bersama kelompok yang lain. Setelah mading selesai, karena saya hanya mendapat bagian mading, maka saya dan teman saya turun untuk mandi agar tidak harus mengantri. Seusai mandi, kami kembali ke atas dan mendapatkan pekerjaan kelompok lain belum selesai. Akhirnya saya hanya bermain gitar dan bernyanyi bersama teman saya, sedangkan teman kelompok saya yang mendapat tugas untuk membuat presentasi masih melakukan tugasnya dengan baik.
Saya dengan tiga orang teman saya, yaitu Jessica, Wira dan Bei yang sedang berada di bawah sedang melihat Bapak Amidi dan Bapak Kasdi bermain billiard. Tak disangka, kelakuan Bapak Amidi saat itu sangat jauh berbeda dengan kelakuannya ketika sedang mengajar. Kamipun tertawa dengan kencang sampai memperingatkan kepada Bapak Amidi agar saat malam waspada jangan sampai di hantam oleh Bapak Kasdi yang terlihat berusaha sabar saat melawan Bapak Amidi dengan kelakuannya itu. Suara Adzan terdengar dan kamipun melaksanakan shalat berjamaah. Setelah shalat, seperti biasa kami makan malam di ruang makan lalu melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Kami menyempurnakan presentasi dan menghafalkan bagiannya masing-masing untuk di presentasikan.
Setelah semua pekerjaan selesai, kamipun melakukan persiapan untuk memulai acara presentasi yang di hadiri oleh kami para peserta dan beberapa guru yang juga diikuti oleh Bapak Rosiman selaku wakil kepala sekolah SMP Labschool Jakarta. Saya dan beberapa teman saya yang sempat turun ke bawah melihat Bapak Amidi, Bapak Kasdi dan Bapak Yusuf sedang bermain billiard dengan gilanya. Kamipun tertawa terbahak-bahak saat menyaksikannya. Sampai-sampai Bapak Amidi termakan omongannya yang mengharuskannya memakai kerudung. Kamipun kembali tertawa terpingkal-pingkal melihatnya. Saat persiapan presentasi, saya dan beberapa teman saya yang merasa sudah mengerti tentang bagian kami masing-masing bahkan berpura-pura menjadi pembawa acara untuk menyegarkan suasana yang sudah malam dan suntuk karena presentasi dan mading yang menyibukkan itu.
Acara di mulai dengan mengundi urutan tampil peserta. Dan hasilnya, kelompok yang pertama maju adalah kelompok 4 lalu kelompok 2, 1, dan 3. Ternyata kelompok saya mendapat urutan kedua. Saya mengamati bagaimana kelompok 4 mempresentasikan tugas mereka. Dan tibalah saat dimana kelompok saya maju. Saya mendapat tugas mempresentasikan pelajaran geografi. Akhirnya selesai. Kemudian saya dan teman saya anggita, menampilkan dua buah lagu yang berjudul no dan you. Saya bermain gitar dan anggita bernyanyi. Setelah istirahat selesai, kami melanjutkan acara presentasi hingga selesai. Pada akhir acara Bapak Warisno dan Bapak Dedi menutup acara yang bertanda tugas kami sudah selesai dan acara bebas telah di mulai. Setelah itu kami bernyanyi riang dan duduk di pinggir dinding, melihat kolam dan indahnya malam.
Tiba-tiba muncul ide iseng Bapak Amidi untuk mematikan lampu dan meninggalkan Jessica yang sedang tertidur sendirian di atas. Kamipun menjalankan rencana itu. Saat sampai di bawah, kami yang tidak tega dengan Jessica pun kembali ke atas, menyalakan lampu dan kembali menemaninya. Jessica bangun dan kami semua turun ke bawah untuk pergi tidur. Hari itu adalah hari yang melelahkan namun seru yang merupakan malam terakhir kami di sana.
Keesokan harinya, yaitu pada tanggal 9 Mei 2010, bertepatan dengan hari kepulangan kami. Pada pagi harinya, kami kembali melaksanakan shalat tahajud dan subuh berjamaah. Setelah itu, kami semua menyantap sarapan terakhir kami di pondok maos. Setelah itu, kami di ajak menuju ke sebelah ruang makan. Di sana ada lahan lumpur dan lahan menanam padi beserta alatnya dan para petaninya. Pertama-tama, kami masuk ke dalam lahan lumpur yang cukup luas yang telah diisi 30 ekor ikan. Kami berlomba-lomba mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya dengan senang hati tanpa memikirkan menang atau kalah sama sekali. Kemudian kami membilas badan sejenak. Lalu kami di beri pengetahuan mengenai cara menanam padi yang baik dan benar mulai dari membajak sawah. Setelah selesai pemberitahuan informasi, kamipun menanam padi dengan teknik yang di ajarkan oleh para petani di sana. Kegiatan ini serunya tak kalah daripada saat mengumpulkan ikan di dalam lumpur. Kemudian untuk anak laki-laki dan perempuan yang mau akan membajak sawah dengan kerbau. Setelah selesai kegiatan tersebut, kamipun menuju ke kolam renang kecil untuk membilas kotoran-kotoran yang masih menempel walau sudah di bilas.
Setelah semua sudah bersih, kami semua menuju ke kolam besar dan dalam. Awalnya saya dan teman-teman memakai ban, namun setelah itu tidak lagi karena ternyata capai sendiri memakai ban. Akhirnya kami tidak lagi memakai ban dan sempat bermain di kolam yang dangkal. Kami juga bermain perosotan sendiri, berdua, dan bertiga. Seru sekali saat-saat itu. Setelah bermain perosotan, saya, Jessica, Wira dan Bei pergi ke kolam dalam dan berenang-renang dengan amat seru. Kami berempat juga sempat mengerjai teman kami Dista. Kami menariknya ke tengah dan ia terus memberontak, padahal ia sudah memakai ban besar. Kamipun tertawa hingga kami sempat lelah dan butuh ban, untung ada ban yang sedang tidak di pakai, jadi kami ambil saja ban itu untuk berempat. Kami sangat senang bermain di kolam renang, sangat seru.
Setelah saya puas bermain air, saya dan teman-teman saya menuju ke tempat flying fox yang tidak jauh dari kolam renang. Pertama, kami memakai pengaman lalu kami naik ke atas pohon dengan tangga tali yang di sangkutkan ke pohon yang sangat curam. Saat hampir sampai dan tinggal naik ke atas papan, saya merasa takut. Untung saja petugas flying fox meyakinkan saya untuk terus naik. Akhirnya saya sampai di atas dengan keadaan memeluk pohon. Setelah itu, pengaman saya di sangkutkan ke tali flying fox dan meluncurlah saya sambil meneriaki sebuah kalimat yang membuat wira melihat ke arah saya. Flying fox itu sangat seru hingga akhirnya saya dan teman-teman kembali ke kamar dan mandi dengan bersih.
Setelah mandi, kamipun membereskan barang bawaan kami. Setelah semuanya sudah beres, saat terakhir adalah dimana foto bersama terakhir di sana. Sebagian besar dari kami tidak ingin pulang, namun inilah saatnya untuk kembali ke Jakarta. Masih ada satu tujuan terakhir kami, yaitu rumah makan “Pi Nandar”. Kamipun berangkat dan menuju ke rumah makan tersebut.
Saat sampai di sana, kamipun turun dan menuju ke meja makan yang ternyata di dayung agar bisa mengarungi perairan tersebut. Kamipun makan sambil berlayar. Suasana saat itu sangat menyenangkan. Angin kencang bertiup sehingga kami tidak kepanasan. Kami sangat menikmati saat-saat itu. Kami berfoto-foto dan bersaut-sautan dengan teman kami yang berada di tempat lain. Kami juga bersaut-sautan dengan guru-guru kami. Bahkan guru-guru kami memberikan makanan berlebih yang ada di meja mereka kepada kami. Kami sangat senang dan berharap pelayaran kami saat itu masih lama, namun ternyata sudah usai dan kami harus kembali ke pinggir.
Selesai makan, kamipun kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Selama perjalanan saya tidur karena kelelahan dan kekenyangan dan bangun saat sampai di tol dalam kota. Hingga akhirnya kamipun sampai di SMP Labschool Jakarta kami tercinta dan pulang ke rumah kami masing-masing.
III. Kesimpulan
Saya sangat senang selama kegiatan Field Study. Selain bersantai-santai setelah bosan belajar di sekolah, kami juga tetap mendapat ilmu pengetahuan di sana. Pondok Maos juga merupakan tempat yang sangat strategis untuk di jadikan tempat kegiatan Field Study ini. Saya berharap kegiatan ini akan terus berlanjut. Saya juga berharap kami juga masih bisa melakukan kegiatan seperti Field Study ini, bersama guru-guru dan teman-teman akselerasi 1.
IV. Saran
Saran saya hanya satu. Tetap jalankan kegiatan ini karena ini terbukti menyenangkan dan tetap mendukung kegiatan belajar mengajar. Semoga saran saya dapat membantu kegiatan belajar mengajar untuk semua orang, terutama murid akselerasi.
Nah itu dia laporannya. emang nggak bagus sih, soalnya gue nggak ngelampirin data karena setau gue laporannya itu laporan kegiatannya ajaa. yasudahlah, semoga berguna yaa dan selammat belajaaaar karena sebentar lagi ujian akan di adakaaaan :) GOOD LUCK READERS
1 Comments:
makasih ya . ini yang gue butuhin :)
Posting Komentar
<< Home